Minggu, 15 Oktober 2023

SK - KUMPULAN PUISI "ASEP"

 

Adrian Witular

Cinta Parseman


Kau parut sebongkah cinta

Lalu dinikmati dengan mesra

Dilumuri kasih sayang

Ditaburi sepucuk harapan















Adrian Witular

Tinggal Rasa


Memberi sedikit rasa diantara awan-awan

dan menghamburkannya melalui udara

Sehingga itu yang kau hirup adalah aku
















Adrian Witular

Serenity


Rembulan menyapa lebih cepat

Awan seakan meracik warna terbaiknya

Pohon bersujud akan kedatangannya

dan burung-burung bersenandung

Meluapkan rasa syukur keindahan tuhan














Adrian Witular

Tanda Rasa


Biarkan senyum ini terus lebar

Menutupi sebuah penyesalan

Ditikam rasa sabar

Tanpa tau harus berjabar















Adrian Witular

Ekspedisi Mimpi


Hitam putih dimata sang pemimpi

Dengan khayal larut akan sepi

Diselimuti kehangatan dalam pelukan

Terbangun dari pejaman yang rapat 

Dikira sudah mati atau bahkan di samping tuhan














Adrian Witular

Saat Saat


Sang tuan jatuh membawa berita

Akan pesta anak-anak ditengah lapang

Kini menjadi petaka ibu rumah tangga, tak apa

Singkat tapi pembuat kehangatan dimeja makan















Adrian Witular

Kaki Jalanan


Raga kanak sedang jiwa dewasa

Karena berseteru dengan sirine 

dan desir peluru

Diselimuti maha takut


Dengan rasa yang menebus kalbu 

Dipelukan tumpukan tak beraturan 

Merelakan hayat digenggam tuan.


Kini hanya cermin pembuat resah 

akan rasa yang tertindas


Rela

Walau tempat bersandar hanya sekadar

Rela

Walau tuan tampak seperti tuhan



Rela 

Walau ajal terlihat terjal


Kurela hingga saatnya semua merela


















Adrian Witular

Kata Keranjang


Dibawah pohon tak berdaun

Yang Dielus bulan jalanan

Kehangatan meninggalkan pesan : 

Tuan memanjang menyetubuhi angin selatan















Adrian Witular

Sorak Daun Mati


Diantara gemuruh ombak

Dan teriakan orang bersorak

Aku adalah daun yang terbawa

Ombak ke tengah lautan

Tersesat akan jalan pulang 


Menyapa para nelayan sedang beribadah

Walau hatinya belum tentu tabah

Menabrak karang dan kerang

Tak tau akan terang benderang


Ku biarkan semua tersapu sampai aku menyatu 

Hingga aku menjadi debu

Adrian Witular

Kutub Bertanya


Didalam ruang seperti kutub

Seorang dosen berkata kepada

Mahasiswanya.

“Ini Namanya apresiasi”

Lalu aku mulai bertanya

Apakah apresiasi bisa dibeli?

Apakah apresiasi itu bisa tukar tambah?

Apakah apresiasi itu berbentuk?

Dosen diam termenung tanpa kata



Adrian Witular

Tuan


Kepada tuan sinar Kembali dipanggil

Melalui angin hilir menjadi fosil

Lantas tuan Kembali menjadi raja

Tertulis rasa kedua.

Adrian Witular

Atur

Ketika semua hidup penuh aturan 

Apakah kehidupan beraturan?

Atau mungkin hidupnya

Tidak mempunyai aturan?

Adrian Witular

Ngajab


Mentari bangun lebih cepat

Menyambut burung

Yang sedangpaduan suara

Awan berjalan lebih cepat

Dikejar matriks yang dibuatnya

Langit sudah di laundry sehingga 

Memunculkan warna terindahnya


Sedang aku masih menggunakan

Baju yang sama

Warna yang sama

Wangi yang sama

Bahkan dengan tulisan yang sama

“Semua baik-baik saja”

Adrian Witular

Apakah Atau


Pada akhirnya Mentari

Muncul dengan skala kecil

Menyinari tapi tak menghangatkan

Lantas harus bagaimana?

Apakah?

Atau?

Adrian Witular

Andai


Andai kau tak cepat menanam bunga sepatu

Akan kuberikan bunga mawar putih

Disebuah pementasan berlatar kosong

Menggunakan suasana marah dan sedih

Sebuah tepukan terlempar keatas panggung

Yang mengirim kau ke surga

Is-be

Kar.


Adrian Witular

Jejak


Setiap jejak kaki akan tercatat

Walau rerumputan enggan ikut

Serta angin akan menyapu langkah

Demi langkah, ombak bagai

Pengiring dari setiap pijakan, 

Burung menjerit akibat kepanasan

Dan Mentari akan menyoroti hal itu.


Adrian Witular

Basa Basi


Seorang pemuda pernah bertanya :

Apa gunanya syarat jika syarat tidak menjadi syarat?

Semua diam

Apakah syarat itu menjadi keharusan agar tak berurusan?

Semua diam

Dan apakah aku berkata harus bersyarat?

Semua diam

Aku melemparkan senyum dan berkata :

Semua basa basi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

POPULER